Quantcast
Channel: Siti Maryam
Viewing all articles
Browse latest Browse all 38

Just Share~

$
0
0

Izinkan aku bercerita…

Ini tentang kisah seseorang yang sangat dekat denganku, sebut saja namanya laili *disamarkan

Dia adalah orang yang keren menurutku, setiap hari selalu berusaha memuhasabah diri. Orangnya selalu ceria, seakan akan gak punya beban hidup. walau sebenarnya beberapa orang melihat kelelahannya.

Suatu hari dia bercerita tentang masalah rasa suka pada seseorang…

“mar, pernah suka sama orang?” tanyanya padaku
“kenapa tanya itu lai?”
“gapapa, jawab aja mar” ucapnya pasrah
“wkwk, hhmm mungkin pernah, tapi dulu” jawabku sambil tertawa.
“aku pernah suka sama seseorang”
“lalu?” kataku mulai menunggu kelanjutan ceritanya
“tapi aku justru gak bahagia dengan rasa itu…” aku mulai mengernyitkan dahiku, tanda ku tak mengerti
“maksudnya lai?” tanyaku padanya.

“Aku menyukai seseorang karena keshalihannya, dia selalu rajin dalam menghafal qur'an, ilmu agamanya cukup luas, dan dalam sekejap rasa itu muncul dengan cepat. tapi semalaman aku cuma bisa nangis. bukan seneng, entah kenapa tiba2 dadaku sesak sampe air mataku jatuh mar”

sebegitunya ya lai, MasyaAllah, sepertinya Dia tidak rela cintamu dibagi untuk seseorang yg belum halal bagimu. batinku saat itu

“ha?! semalaman lai?” tanyaku
“iya mar, dan itu gak gampang ngilanginnya, aku cuma bisa ngucap istighfar semaleman, sambil minta dihilangin semua rasa itu. nyampe akhirnya aku ketiduran.”

“lai…” kata kataku terhenti
“bentar mar, aku selesaiin ceritaku dulu yaa, aku ga ada maksud apa2 cerita ini ke kamu, aku cuma pengen kalo suatu saat kamu yg diposisiku kamu bisa ngadepinnya.” aku menatapnya penuh haru

“makasiih lai, maaf…oke kamu lanjutin ceritamu, aku bakal dengerin”

jadi begini ceritanya…

setelah ia bangun tidur dari tidur malamnya yang cukup melelahkan, rasa sesak itu sudah tak terasa, tapi badannya tarasa lelah, sampai diambang kepasrahannya, dia diskusi dengan seorang kakak tingkatnya, dan dia mendapat saran…

“aku dulu juga punya temen kayak kamu dek, kamu ikhlasin rasa itu, jangan ditolak, tandanya kamu menolak kenyataan, kalo kamu ikhlas, semakin lama rasa itu perlahan-lahan akan netral, kayak ga pernah ngerasa apa-apa. hidupmu bakal lebih enteng, dan jangan pernah cerita ke siapapun siapa orang yang kamu suka, karena itu akan membuat rasa itu semakin lama semakin tumbuh, biarkan lepaskan, ikhlaskan, lapangkan…dan rasa itu menjadi netral”

dan setelah itu dia ngelakuin apa yang disaranin kakak tingkatnya. tapi proses itu gak mudah, dia sampe kehilangan beberapa hafalan qurannya, bahkan untuk ziyadah pun dia merasa kesulitan. dan setelah semua itu kembali netral, hidupnya lebih ringan.

“Kamu beruntung lai, hafalanmu menjagamu, bisa jadi hafalan itu sudah masuk dalam sanubarimu yang bikin kamu ngerasa sakit saat ada yang mengganggunya, dan hafalanmu yang tidak membiarkanmu melakukan zina hati. MasyaAllah lai, aku kagum sama kamu. Semoga seseorang yang kamu kagumi itu menjadi sosok imammu kelak, karena keikhlasanmu melepasnya. InsyaAllah lai, Dia Maha Tahu apa yang terbaik untuk hambaNya.”
kataku sambil terharu dan merasa kagum padanya.

“Iya mar, makasih ya, amiin…semoga kamu ga perlu ngerasain proses itu ya mar…”

“wkkw wallahu'alam lai, aku gatau apa yang terbaik untukku, bisa jadi aku bakal ngerasain hal yang sama karena Dia ingin mengujiku”

“Aku berharap enggak mar…”

“iya amiin…sini sini peluk dulu” kataku menutup sambil mendekatinya dan kami berpelukan… :)

Dari cerita itu aku belajar, bahwa tak semua rasa suka itu indah, rasa suka yang menzinai hati bisa jadi itu menyakitkan ketika kita punya benteng hafalan quran, bukan berarti kita menjauhi al-quran agar tak merasakan sakit itu, itu salah besar justru semakin kamu dekat dengan al-quran, dirimu semakin terjaga dari perbuatan zina…InsyaAllah.

#makasihkawanku


Viewing all articles
Browse latest Browse all 38

Latest Images

Trending Articles





Latest Images